Skip to main content

drumblek KALIWUNGU seni KERAKYATAN


Di Kaliwungu pula telah dilahirkan Musik Drum Blek yang ada dan kini menjadi sangat popular dan bergengsi di era 2013 -2017 dan entah sampai kapan?, yaitu paduan musik sejenis drumband hanya saja salah satu alat musiknya menggunakan blek (sejenis kaleng). Di ambil dari
Bendungan Kedungasem Ds. Mentosari, Gringsing, Kab. Batang
Ini dia yang khas dan merupakan kearifan lokal dari kota santri Kaliwungu
Drumblek/Drum Bloeng
Drumblek/drum bloeng sendiri merupakan perpaduan dari dua unsur alat musik, yaitu alat musik tradisional dan modern yang menciptakan sebuah karakter sehingga suara yang dihasilkan asik untuk didengar.
beberapa ulasan Drumblek/Drumbloeng di daerah lain.
Marchingblek sendiri merupakan bentuk “imitasi” dari marchingband, tetapi kemudian ditambahkan kentongan (alat musik pukul dari bambu) yang asli Salatiga. Drumblek pun menjadi salah satu inovasi pada tataran hiburan rakyat, terkhusus bagi masyarakat kota Salatiga hingga saat ini. Drumblek masih dipelihara dengan baik, dan dimainkan pada acara tertentu di kota Salatiga. Bahkan ada beberapa tempat di sekitar Salatiga yang memiliki drumblek sendiri, seperti: Drumblek kampung Pancuran, Gareng12 Ngaglik, dan Drumblek Anak Cengek (DAC) asli daerah Cengek.
Bila menilik sejarahnya, konon drumblek pertama kali dimainkan oleh warga desa kampung Pancuran di Jalan Jenderal Sudirman pada tahun 1986. Pada saat itu kampung Pancuran diminta untuk berparitipasi dalam Karnaval HUT RI. Namun karena keterbatasan dana, mereka menginisiasinya dengan memainkan drumblek dari alat-alat bekas, misalnya bambu, seng, drum, jerigen. Kehadiran jerigen kecil untuk menghasilkan suara alto, serta ember besar untuk suara bass. Drumblek merupakan imitasi dari drumband, hanya saja alatnya yang “lebih merakyat”(diambil dari http://scientiarum.com/…/drumblek-hiburan-ekonomis-untuk-r…/)
.
Musik drumblek ini pertama kali muncul pada tahun 1986 di desa pancuran (Salatiga) yang dimotori oleh salah seorang warga bernama Masruri yang menggunakan barang-barang bekas sebagai alat musik utamanya. Namun musik drumblek berkembang pesat sejak 6 tahun terakhir ini, yang ditandai dengan munculnya grup-grup drumblek baru di Kota Salatiga yang meramaikan acara-acara kota dan tentunya masing-masing grup memiliki ciri khas yang berbeda.
(diambil dari http://www.kotasalatiga.com/sejarah-baru-drumblek-salatiga/)
Sejarah keberadaan Drumblek tak bisa dilepaskan dari sosok pria bernama Didik warga Pancuran, Kotuwinangun, Tingkir, Kota Salatiga. Di mana, di tahun 1986 menjelang perayaan HUT RI, warga kampung tersebut memiliki keinginan membentuk marching band. Sayang, harga peralatan marching band ternyata tak murah sehingga membuat warga memutar otaknya agar libido memainkan berbagai instrumen marching band bisa terpenuhi.
(diambil dari http://www.kompasiana.com/bamset2014/drumblek-marching-)
drumblek kesenian rakyat lahir dari keterbatasan bukan berasal dari ide yang ada. itulah indonesia selalu filsafat manusia indonesia muncul karena dia terhimpit (sakanane/seadanya sakisone/sebisanya) #kendal sangking rak onone ia lahir sebagai ekspresi masyarakat yang merakyat. dinamis, kompak sebagai cerminan masyarakat jawa. seng merguyu ditonton untuk ditertawakan (ketoprak)
sebagaimana unsur yang ada di #barongan
Seni pertunjukan tradisional dipandang sebagai salah sebuah bentuk produk budaya masyarakat yang bersangkutan. Artinya seni pertunjukan tersebut dipandang sebagai cerminan; apa dan bagaimana masyarakat pendukungnya berangan-angan dan berpikir.
(sumber https://hstaryanto.wordpress.com/2010/05/08/seni-pertunjukan)
bahkan alat yang digunakanpun dari bahan yang sebenarnya fungsi aslinya buka musik seperti:
Alat musik tradisionalnya terdiri dari:
> Bloeng yang berfungsi sebagai bassdrum, berasal dari tong sampah
> Blek yang berfungsi sebagai snardrum, berasal dari ember kaleng/seng
> kentongan, berasal dari batang bambu
>ada juga yang menggunakan alat seruling
>grup yang cukup tenar #kresendo dari kaliwungu menggunakan engkrak(pasangan sapu lidi). bahkan di event sahur pernah menggunakan sharon,,lesung dll.
>grup #MAKRAB,#Alwathon pernah menggunakan banyak sekali perabotan rumah tangga seperti panci dan wajan
seperti halnya barongan kesenian yang lahir karena event karnavalan inipun memiliki unsur yang hampir sama
1.kekompakan
2.kesederhanaan
3,dinamis,sinergi, atau selaras
4. keberanian



#pi2npakuwojo#pi2n#pungkuran#kaliwungu#kendal#jawatengah
(foto diambil dari youtube https://www.google.co.id/search?)
bila ada kesalahan harap beri masukan
by pi2npakuwojo
ig pi2npakuwojo
wa 085641403719
blogg paperman.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Monolog Balada Sumarah Karya Tentrem Lestari

Monolog Balada Sumarah Karya Tentrem Lestari SIANG ITU MATAHARI MEMBARA DI ATAS KEPALA.   DI SEBUAH SIDING PENGADILAN TERHADAP SEORANG PEREMPUAN YANG TERTUDUH TELAH MELAKUKAN PEMBUNUHAN TERHADAP MAJIKANNYA, AKU SEPERTI DIDERA UCAPANNYA.   SEPERTI DILUCUTI HINGGA TANGGAL SELURUH ATRIBUT PAKAIAN BAHKAN KULIT-KULITKU.   PEREMPUAN ITU, BERNAMA SUMARAH, TKW ASAL INDONESIA.   DINGIN DAN BEKU WAJAHNYA.   DAN MELUNCURLAH BAIT-BAIT KATA ITU : Dewan Hakim yang terhormat, sebelumnya perkenankan saya meralat ucapan jaksa, ini bukan pembelaan.   Saya tidak merasa akan melakukan pembelaan terhadap diri saya sendiri, karena ini bukan pembenaran.   Apapun yang akan saya katakana adalah hitam putih diri saya, merah biru abu-abu saya, belang loreng, gelap cahaya diri saya.   Nama saya Sumarah.   Seorang perempuan, seorang TKW, seorang pembunuh, dan seorang pesakitan.   Benar atau salah yang saya katakana menurut apa dan s

Monolog KAUS KAKI BOLONG

Monolog KAUS KAKI BOLONG Karya Hermana HMT PANGGUNG TERASA MAGIS. SUASANA DIBANGUN OLEH BUNYI ALAT MUSIK GESEK YANG DIPADU DENGAN SUARA ORANG-ORANG BERGUMAM. DI TENGAH PANGGUNG TAMPAK SATU SOSOK TUBUH TERBARING KAKU, TERTUTUP KAIN BATIK SEPERTI MAYAT DAN DI BELAKANGNYA BERDIRI SEBUAH KURSI LIPAT. NGIGAU Ini bukan salahku ! Aku tidak tahu menahu soal itu. Sungguh ! Tidak. Tidak! Jangan pandangi aku seperti itu. Aku…aku.. ahhh ! LAKI-LAKI ITU BERDIRI. IA MENATAP KE SEGALA PENJURU, YANG MANA TIAP LIRIKANNYA CUKUP PELAN DAN MENGANDUNG MISTERI Kenapa kalian pandangi aku seperti itu ? Jangan asal, ya ! Memangnya aku ini apa ? Aku bukanlah barang antik yang suka di pajang di etalase-etalase, atau bintang film murahan koliksi para cukong, apalagi doger monyet yang sering ngamen di pasar malam ! Oh, barang kali kalian suka sama aku. Suka, ya ? Heh ! Tidak ? Ah suka. Jangan munafik deh. Tu kan…tu kan suka. MELUDAH Pu

Naskah Monolog B A H A Y A Karya Putu Wijaya

Monolog B A H A Y A Karya Putu Wijaya DUDUK DI KURSI MEMAKAI SELIMUT PUTIH, HABIS CUKUR. CAMBANGNYA MAU DI KEROK.             Ketika tukang cukur menghunus pisau untuk meratakan godek, aku tersentak. Aku baru menyadari bahwa kehidupan berbahaya. Dunia manusia sama buasnya dengan rimba raya. Mengancam. Di mana-mana menganga bahaya. Siapa yang dapat menjamin tukang cukur itu tidak hanya akan merapikan godek dan jenggot kita. Bagaimana kalau dia menorehkan pisah itu ke leherku? BERDIRI, MENGHINDARI BAHAYA. Kita tidak boleh mengambil resiko untuk potong rambut di sembarang tempat. Karena berhubungan dengan tukang potong rambut yang tak dikenal, setiap saat bisa berarti memotong leher. Bahkan dengan tukang cukur yang sudah dikenal pun selalu ada bahaya. Bagaimana kalau pisau yang terhunus di tangannya itu menimbulkan inspirasinya, memanggil kenang-kenangannya kepada perasaan marah, jengk