Monolog
Homo
Homini Lupus
Karya
: Achmad Saptono
Manusia yang satu adalah serigala bagi manusia lainya.
Manusia tidak bertindak sebagai manusia.. atau mungkin kita saat ini yang tidak
dapat bertindak seperti manusia sesungguhnya, atau mungkin pertanyaan utamanya
adalah : Apa sih manusia itu? Banyak film yang menceritakan tentang kekerasan,
pelecehan seksual, pembunuhan, perampokan, pembalakan hutan, permainan politik.
Hhugh…
Dari dulu sejak jaman adam dan hawa pertama kali ada di
bumi, pembunuhan anak adam dan hawa, doktrin gereja, perang dunia, sampai
pelajaran sejarah dan juga terorisme termasuk sampai muncul terorisme kelamin.
Kekerasan bahkan sampai penghilangan nyawa yang tidak manusiawi, dari yang
dulunya factum jadi fakta… jadi kenyataan yang sering aku temui sehari-hari.
Berita-berita di televisi setiap hari menyajikan tentang : potong, iris,
cincang, mutilasi, bom , bakar, penggal, pemerkosaan, sodomi, serta
tindakan-tindakan keji lainnya. Entah kapan tindakan keji itu berhenti
dilakukan oleh manusia! Mungkin setelah manusia sudah bereinkarnasi menjadi
mahluk sosial. Ahaa… mahluk sosial? Sebuah cita-cita masyarakat yang luar
biasa!
Aku yakin Tuhan punya plot dalam cerita ini, Tuhan punya ending dalam naskah ini. Tapi aku juga kadang masih ragu apakah benar Tuhan akan mengirimkan Dajal ke bumi?
Aku yakin Tuhan punya plot dalam cerita ini, Tuhan punya ending dalam naskah ini. Tapi aku juga kadang masih ragu apakah benar Tuhan akan mengirimkan Dajal ke bumi?
Astagaa…. Aku sama sekali sedang tidak menggunjingmu ya
Tuhan! Aku hanya sedang mengenang manusia-manusia yang pernah aku dengar
kabarnya sejak aku waktu masih pecinta pil BK, inex, putaw, sabu-sabu dan
sejenisnya.
Ya! Memang benar, Ini karena masalah iman. Masalah Tuhan.
Masalah Kebenaran.. kebenaran siapa? Kebenaran yang ditafsirkan oleh manusia
itu sendiri.. Manusia merasa dirinya paling benar kah? Tapi pertanyaannya harus
balik ke : apa sih itu benar salah? Baik buruk? Indah tidak indah? Wahyu?
Sampai saat ini aku tidak habis pikir. Aku tidak dapat berpikir untuk
mendeskripsikan hubungan kausalitas ini. Agh….Intinya.. Kenapa merasa benar,
kenapa merasa paling pintar, merasa paling berkuasa, dan akhirnya main potong,
main claim yang lain itu salah! Jika salah maka bukan manusia. Jika bukan
manusia, berarti manusia adalah? Mmmmm…..
Sssstt…… begini sebenarnya, jika dicari hubungan lainnya maka mungkin akan terhubung. Manusia saling bantai bagai anjing yang hendak dimasak?Sedang di sisi lain manusia merupakan mahkluk istimewa katanya. Agama yang menjadi dasar manusia, yang seharusnya mampu menjawab permasalahan- permasalahan sebelum dan sesudah hidupnya manusia.
Justru mungkin lebih tepatnya agama dijadikan masalah oleh orang-orang yang hidup saat ini. Aneh bukan?Agama jadi berbeda. Lhoh kok bisa berbeda?Iya, karena dapat di lihat dari sejarahnya. Lalu dari berbeda ini kemudian menjadi konflik. Agh… Kenapa bisa konflik? Pemahaman dan sikap interent itu sejatinya untuk membina relasi dengan Tuhan, dan merupakan sesuatu yang personal dan sangat-sangat pribadi.
Sssstt…… begini sebenarnya, jika dicari hubungan lainnya maka mungkin akan terhubung. Manusia saling bantai bagai anjing yang hendak dimasak?Sedang di sisi lain manusia merupakan mahkluk istimewa katanya. Agama yang menjadi dasar manusia, yang seharusnya mampu menjawab permasalahan- permasalahan sebelum dan sesudah hidupnya manusia.
Justru mungkin lebih tepatnya agama dijadikan masalah oleh orang-orang yang hidup saat ini. Aneh bukan?Agama jadi berbeda. Lhoh kok bisa berbeda?Iya, karena dapat di lihat dari sejarahnya. Lalu dari berbeda ini kemudian menjadi konflik. Agh… Kenapa bisa konflik? Pemahaman dan sikap interent itu sejatinya untuk membina relasi dengan Tuhan, dan merupakan sesuatu yang personal dan sangat-sangat pribadi.
Jadi ingat, ketika pemahaman keimanan dari seseorang yang
sampai ia berkesimpulan bahwa “Tuhanku aku cinta padamu”. Nah, itulah
pemahamanya yang seharusnya sama-sama kita hormati. Biarkan setiap orang
memahami agamanya masing-masing.
Semua manusia maunya masuk surga?
Tapi merasa surga tempat untuk orang yang benar saja.
Berarti kalau begitu, agar bisa masuk surga orang yang benar itu harus
“mengalahkan” saingannya yang tidak benar. Ahahahahaa……… benar dan tidak benar?
Wow… benar, kalian mau masuk surga? Surga yang mana? Apakah surga Cuma ada
satu?lalu surga yang kalian maksud itu surga yang pernah dijanjikan oleh siapa?
Siapa yang pantas untuk masuk surga? Manusia ataukah
srigala? Penjahat kerah putih atau para ulama? Perampok, pemerkosa, pembunuh
atau para santri? Presiden atau wakil presiden? Para mentri? Hakim? Jaksa?
Gubernur? Bupati? Rektor? Dekan? Dosen? Mahasiswa? Pak Camat yang terhormat?
Pak RW? Pak RT? Siapa sebenarnya yang pantas masuk surga?Apakah anda yang
mungkin pantas masuk surga?Apakah anda sudah pernah mendengar berita tentang
korupsi yang dilakukan oleh pejabat tinggi kita? Money politic dalam
pemilu?Atau mungkin pelecehan seksual yang terjadi beberapa waktu yang
lalu?Yaah!! Benar sekali, memang bukan hanya pejabat yang terlibat skandal
pelecehan seksual. Artispun demikian. Pejabat berpolitik, artispun berpolitik.
Tidak ada kata cukup bagi manusia saat ini, selalu bilang kekurangan. Hasrat
ingin menguasai tidak sebanding dengan hasrat ingin mensejahterakan masyarakat,
nafsu rakus menjadi identitas manusia pada jaman sekarang.
“Gaji bulanan, itu Cuma seberapa,” katanya. Akhirnya banyak
pejabat yang mencari jalan lain untuk mendapatkan fuluuuss… ahahahahaa……….
Pejabat tidak ada di tempat saat ditemui oleh masyarakat, karna mungkin sedang
sibuk mencari fulus di tempat lain. Dosen tidak ada di tempat saat ditemui oleh
mahasiswa karena mungkin…… Upss…. Maaf aku sok tahu!
Mungkin aku termasuk orang yang diuntungkan karena belum
pernah menyandang predikat mahasiswa. Ckckckck…..
(tertawa geli).
Kemarin aku pernah baca berita di Koran
bekas bungkus kacang rebus yang aku makan, katanya akhir-akhir ini banyak
mahasiswa yang menjadi ayam kampus, banyak juga mahasiswa yang melakukan
hubungan begituan di warnet. Ckckck…. Dulu mahasiswa terkenal di berita karena
Narkoba, sekarang mahasiswa terkenal karena Narik kolor mba-mba! Ahahahaa…… aku
jadi ingat nara pidana teman satu kamar waktu di dalam tahanan yang ditahan
karena mengkonsumsi minuman keras. Dia bilang, “aku minum minuman keras karena
aku butuh”.
Benar sekali memang! Manusia punya banyak kebutuhan. Tidak hanya kebutuhan sandang, pangan dan papan saja, manusia juga membutuhkan seks yang menyangkut kepuasan tersendiri, dan banyak kebutuhan lainnya yang menyangkut ego masing-masing manusia. Hanya demi mendapatkan kursi kekuasaan, orang mampu melupakan keluarga, teman sejawat apalagi tentang dosa. Demi mendapatkan uang, orang mau memperalat rekan kerjanya atau bawahannya. Demi mendapatkan kebutuhan seksual, orang mau menipu bahkan sampi membunuh.
Lalu apa hak dari manusia yang mengambil nyawa manusia lainya?Apa hak dari manusia yang merampas hak manusia lainnnya?Manusia sudah melupakan kodratnya yang dilahirkan sebagai manusia. Manusia memperkosa ibu kandungnya, memperkosa adiknya, saudaranya. Manusia membunuh kerabatnya, menipu masyarakat. Manusia merusak alamnya. Naluri manusia sudah berubah menjadi naluri binatang. Manusia sudah berubah menjadi homo homini lupus!
Benar sekali memang! Manusia punya banyak kebutuhan. Tidak hanya kebutuhan sandang, pangan dan papan saja, manusia juga membutuhkan seks yang menyangkut kepuasan tersendiri, dan banyak kebutuhan lainnya yang menyangkut ego masing-masing manusia. Hanya demi mendapatkan kursi kekuasaan, orang mampu melupakan keluarga, teman sejawat apalagi tentang dosa. Demi mendapatkan uang, orang mau memperalat rekan kerjanya atau bawahannya. Demi mendapatkan kebutuhan seksual, orang mau menipu bahkan sampi membunuh.
Lalu apa hak dari manusia yang mengambil nyawa manusia lainya?Apa hak dari manusia yang merampas hak manusia lainnnya?Manusia sudah melupakan kodratnya yang dilahirkan sebagai manusia. Manusia memperkosa ibu kandungnya, memperkosa adiknya, saudaranya. Manusia membunuh kerabatnya, menipu masyarakat. Manusia merusak alamnya. Naluri manusia sudah berubah menjadi naluri binatang. Manusia sudah berubah menjadi homo homini lupus!
SELESAI
#naskah #monolog # teater # indonesia # kebudayaan
Comments